Wanita paruh baya atau lebih tua
dengan diabetes rupanya lebih mungkin mengalami masalah dengan kehidupan
seksual, meskipun masih memiliki keinginan untuk berhubungan seks. Peneliti
mengatakan, rendahnya kepuasan seksual di kalangan wanita dengan diabetes yang
mengambil insulin dipicu karena mereka mengalami kesulitan terkait dengan
pelumasan dan mencapai orgasme.
Dalam kajiannya, para peneliti
melakukan survei terhadap 2.270 perempuan Amerika usia 40-80 tahun. Di antara
peserta, 21 persen menderita diabetes dan 6 persennya memakai insulin.
Terkait respon, peneliti tidak
menemukan perbedaan signifikan dalam keinginan atau frekuensi aktivitas seksual
antara perempuan diabetes dan non-diabetes.
Tetapi peneliti mengamati bahwa wanita
diabetes yang tidak menggunakan insulin 40 persen lebih mungkin mengalami
masalah kepuasan seksual secara keseluruhan, dibandingkan dengan perempuan
tanpa diabetes. Bahkan, pada perempuan diabetes yang memakai insulin, dua kali
lebih mungkin mengalami penurunan kepuasan seksual secara keseluruhan.
Selain rendahnya tingkat kepuasan
seksual, wanita diabetes pengguna insulin juga dua kali lebih mungkin
melaporkan masalah terkait pelumasan, dan 80 persen lebih mungkin untuk
kesulitan mencapai orgasme dibandingkan wanita non diabetes.
Diabetes diperkirakan mempengaruhi
lebih dari 10 persen wanita Amerika, suatu kondisi yang dapat menyebabkan
perubahan pembuluh darah dalam jaringan urogenital, yang dapat mengganggu
pelumasan, dan perubahan respon stimulasi genital. Para peneliti juga
mempercayai bahwa fungsi seksual mungkin dipengaruhi oleh konsumsi obat-obatan
diabetes.
Komplikasi termasuk penyakit jantung,
stroke, disfungsi ginjal, dan neuropati perifer terkait dengan setidaknya satu
masalah seks untuk semua wanita dengan diabetes. Copeland merekomendasikan,
sebaiknya wanita dengan diabetes melakukan konseling untuk mencegah komplikasi
yang mungkin bisa terjadi, sekaligus demi membantu mempertahankan fungsi
seksual mereka.
No comments:
Post a Comment